AUDIO VISUAL - TATA SURYA DAN BUMI

Peraga Interaktif - 100000/INT/1.015

SEJARAH

Peraga Audio Visual yang berfungsi sebagai media dan sarana informasi tentang pengetahuan proses terjadinya bumi dan ruang angkasa atau galaksi bima sakti dengan sebuah teori bigbang.

Proses terjadinya Bumi dan ruang angkasa melibatkan berbagai peristiwa astronomi dan fisika yang kompleks. Berikut adalah gambaran umum tentang bagaimana Bumi dan ruang angkasa terbentuk:

  1. Pembentukan Tata Surya: Bumi dan sistem tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan gas dan debu di Galaksi Bima Sakti. Gravitasi menyebabkan materi dalam awan ini mulai mengumpul dan berputar. Saat pusat awan mengumpulkan materi yang cukup banyak, pembentukan Matahari dimulai, menghasilkan tekanan dan panas yang cukup untuk memicu reaksi nuklir dan membentuk inti bintang.
  2. Pengelompokan Materi: Sisa-sisa materi yang tidak tersedot oleh gravitasi Matahari membentuk planet dan benda langit lainnya. Materi ini mulai mengumpul membentuk proto planet melalui proses akresi, di mana partikel kecil bertabrakan dan bergabung membentuk planet yang lebih besar dan lebih padat.
  3. Pembentukan Planet: Planet-planet di tata surya dikelompokkan menjadi planet padat (batuan) di bagian dalam dan planet gas di bagian luar.
  4. Diferensiasi dan Pembentukan Lapisan: Selama proses pembentukan, materi mengalami diferensiasi, di mana material berat tenggelam ke inti sementara material lebih ringan naik ke permukaan, menghasilkan lapisan seperti inti, mantel, dan kerak Bumi.
  5. Ruang Angkasa: Ruang angkasa adalah wilayah tak berujung yang mencakup benda-benda langit dan fenomena alam seperti gelombang elektromagnetik, gravitasi, serta partikel kosmik.

Sistem Tata Surya Orbital
Definisi Terbentuknya Tata Surya Menurut Ahli

  1. Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Astronom Forest R. Moulton (1872-1952)
    Menurut teori ini, tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup dekat dengan Matahari pada saat awal pembentukan Matahari. Akibat dari kedekatan benda langit tersebut dengan Matahari mengakibatkan adanya tonjolan pada permukaan Matahari. Tonjolan ini membentuk pita gas yang membentang dan mulai mendingin dan memadat, membentuk planet dan benda-benda langit lainnya.

  2. Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsäcker (1940) dan Gerard P. Kuiper (1950)
    Menurut teori ini, tata surya terbentuk dari awan gas dan debu yang kemudian mengalami penyumbatan dan penggumpalan. Proses ini menyebabkan materi terbentuk menjadi planet dan satelit.

  3. Teori Nebula (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Pierre Simon de Laplace (1796)
    Teori ini menyebutkan bahwa tata surya berasal dari kabut besar yang berputar di jagat raya. Rotasi kabut tersebut menyebabkan terbentuknya bintang di pusat kabut dan benda langit lainnya seperti planet.

Planet Bumi
Bumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, tetapi karena posisinya yang ideal di tata surya, ia menjadi tempat bagi kehidupan. Bumi berotasi dalam 24 jam dan berevolusi dalam 365 hari, mengelilingi Matahari pada jarak rata-rata sekitar 150 juta km. Atmosfer Bumi yang kaya akan oksigen dan air membuatnya menjadi planet unik yang mendukung kehidupan.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi