2.011-Mobil Surya II Widya Wahana (eks ITS)

Inovasi dan Latar Belakang Proyek
Mobil Surya II Widya Wahana merupakan kendaraan tenaga surya generasi kedua yang dikembangkan oleh tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Proyek ini berawal dari semangat untuk menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan di tengah krisis energi fosil dan meningkatnya emisi karbon. Mobil ini merupakan kelanjutan dari Widya Wahana I, dengan peningkatan signifikan pada efisiensi panel surya, desain aerodinamis, serta sistem manajemen energi. ITS merancang kendaraan ini tidak hanya untuk kompetisi, tetapi juga sebagai platform edukasi teknologi hijau yang mendorong mahasiswa berinovasi di bidang energi terbarukan.

Desain dan Teknologi
Secara teknis, Mobil Surya II dirancang dengan bodi berbahan komposit ringan untuk memaksimalkan efisiensi energi dan mengurangi hambatan udara. Panel surya yang digunakan memiliki efisiensi tinggi dan terintegrasi secara ergonomis pada permukaan kendaraan untuk mengoptimalkan penyerapan sinar matahari. Mobil ini juga dilengkapi dengan sistem monitoring energi real-time yang memungkinkan tim untuk memantau kinerja baterai, konversi energi, dan suhu secara akurat selama pengujian atau perlombaan. Selain motor listrik efisien, sistem pendinginan dan kontrol kendaraan juga dibuat lebih adaptif terhadap perubahan cuaca dan medan.

Pencapaian dan Dampak
Widya Wahana II tidak hanya menjadi representasi ITS dalam ajang kompetisi mobil surya internasional seperti World Solar Challenge di Australia, tetapi juga menempatkan Indonesia dalam peta inovasi energi terbarukan global. Partisipasi tim ITS dalam ajang ini menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan teknologi anak bangsa yang mampu bersaing secara internasional. Selain itu, kehadiran mobil ini juga memberi dampak positif dalam peningkatan kesadaran publik terhadap potensi energi surya dan perlunya pengembangan kendaraan berkelanjutan. Keberhasilan Widya Wahana II turut menginspirasi lahirnya proyek-proyek mobil listrik dan tenaga alternatif lainnya di berbagai institusi pendidikan di Indonesia.