2.013-Peraga Puncak PWR

Artefak Kelistrikan - 100000/ART/2.013

SEJARAH

Pressurized Water Reactor (PWR) adalah jenis reaktor nuklir yang paling umum digunakan di dunia untuk pembangkitan listrik. Reaktor ini menggunakan air bertekanan tinggi sebagai moderator dan pendingin. Dalam PWR, batang bahan bakar uranium yang diperkaya disusun dalam inti reaktor, di mana reaksi fisi menghasilkan panas. Air yang mengalir melalui inti ini dipertahankan dalam tekanan tinggi agar tidak mendidih, meskipun suhunya bisa mencapai sekitar 300°C. Tekanan tinggi ini menjaga kestabilan sistem dan efisiensi perpindahan panas dari inti reaktor ke sistem sekunder.
Sistem Sirkulasi dan Produksi Energi
PWR memiliki dua sirkuit air terpisah: primer dan sekunder. Dalam sirkuit primer, air menyerap panas dari inti reaktor lalu dialirkan ke penukar panas (steam generator). Di sini, panas dari sirkuit primer ditransfer ke sirkuit sekunder, yang mengubah air menjadi uap. Uap inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Dengan memisahkan air primer dan sekunder, sistem ini mencegah kontaminasi radioaktif langsung ke bagian pembangkitan listrik, meningkatkan keselamatan dan efisiensi sistem.
Keunggulan dan Tantangan PWR
PWR dikenal karena tingkat keselamatannya yang tinggi, kematangan teknologinya, serta stabilitas operasionalnya dalam jangka panjang. Reaktor ini memiliki sistem kendali yang kompleks, termasuk batang kendali yang dapat menyerap neutron untuk menghentikan reaksi fisi bila diperlukan. Namun, PWR juga memiliki tantangan, seperti kebutuhan akan sistem pendingin bertekanan tinggi, potensi korosi pada material, dan pengelolaan limbah radioaktif. Meskipun demikian, PWR tetap menjadi tulang punggung pembangkit listrik tenaga nuklir di banyak negara karena keseimbangan antara efisiensi, keamanan, dan keandalan teknologinya.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi