2.020-Sistem Tata Surya

Artefak Kelistrikan - 100000/ART/2.020

SEJARAH

Sistem tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri dari Matahari sebagai pusatnya dan berbagai objek yang mengorbit di sekitarnya karena pengaruh gravitasi. Objek-objek ini mencakup delapan planet utama, planet katai seperti Pluto, satelit alami, asteroid, komet, meteoroid, serta debu dan gas antarbintang. Matahari, yang merupakan bintang raksasa berjenis G, mengandung sekitar 99,86% massa total tata surya, menjadikannya sumber energi utama yang menopang kehidupan di Bumi. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan gas dan debu raksasa yang runtuh karena gravitasinya sendiri.
 Planet-Planet dan Ciri-Cirinya
Delapan planet dalam tata surya terbagi menjadi dua kelompok utama: planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) dan planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Planet dalam memiliki permukaan padat dan berbatu, serta jarak yang relatif dekat dengan Matahari. Sebaliknya, planet luar terdiri dari gas dan es, berukuran jauh lebih besar, dan memiliki sistem cincin serta banyak satelit alami. Jupiter adalah planet terbesar, sedangkan Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari. Setiap planet memiliki karakteristik unik, termasuk atmosfer, medan magnet, dan potensi keberadaan air atau kehidupan.
 Objek Lain dan Fenomena dalam Tata Surya
Selain planet, tata surya juga dipenuhi oleh berbagai objek kecil namun penting, seperti sabuk asteroid yang terletak antara Mars dan Jupiter, yang mengandung jutaan benda berbatu kecil. Ada pula Sabuk Kuiper dan Awan Oort yang merupakan rumah bagi banyak komet dan planet katai. Fenomena menarik seperti gerhana, aurora, dan angin matahari juga merupakan bagian dari dinamika tata surya. Eksplorasi antariksa yang dilakukan oleh berbagai misi seperti Voyager, New Horizons, dan teleskop luar angkasa telah memberikan pemahaman mendalam mengenai asal usul, evolusi, dan potensi masa depan tata surya kita.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi