2.023-Prasasti Balanda 1925

Prasasti Belanda 1925 merupakan salah satu peninggalan sejarah kolonial Belanda yang ditemukan di Indonesia dan menjadi bukti nyata keberadaan serta aktivitas pemerintah kolonial pada awal abad ke-20. Prasasti ini biasanya berbentuk batu atau monumen bertuliskan huruf Latin dengan tahun 1925 yang diukir sebagai penanda waktu penting. Banyak dari prasasti ini ditemukan di wilayah yang pada masa itu menjadi pusat administrasi, perhubungan, atau pembangunan infrastruktur oleh Belanda. Isi prasasti sering kali berkaitan dengan peresmian bangunan, jembatan, rel kereta api, bendungan, atau proyek sipil lainnya yang dianggap monumental oleh pihak kolonial.

Keberadaan prasasti ini tidak sekadar mencerminkan aspek fisik pembangunan, tetapi juga menunjukkan bagaimana pemerintah kolonial ingin meninggalkan jejak simbolik kekuasaan dan kemajuan teknologinya. Tahun 1925 adalah periode penting dalam sejarah Hindia Belanda, di mana pemerintah kolonial sedang gencar memperluas jaringan transportasi dan memperkuat kontrol administratif atas wilayah-wilayah jajahan. Prasasti semacam ini sering disertai nama-nama pejabat tinggi Belanda atau insinyur yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, serta kadang-kadang dilengkapi dengan lambang kerajaan Belanda atau simbol teknis lainnya.

Kini, Prasasti Belanda 1925 menjadi artefak penting dalam kajian sejarah kolonialisme dan arkeologi industri. Banyak di antaranya masih dapat ditemukan di tempat-tempat umum atau kawasan yang dahulu menjadi pusat pembangunan kolonial. Sebagian sudah dijadikan cagar budaya atau objek wisata sejarah, karena nilai edukatif dan historisnya. Prasasti ini menjadi pengingat akan masa lalu Indonesia yang pernah berada di bawah kekuasaan kolonial, dan sekaligus menjadi sumber informasi berharga mengenai perkembangan teknologi, arsitektur, dan politik pada masa itu.