2.112-Sabuk Pengaman

Sabuk pengaman adalah perangkat keselamatan pasif yang dirancang untuk melindungi penumpang kendaraan dari cedera serius saat terjadi tabrakan atau pengereman mendadak. Fungsinya adalah menahan tubuh agar tidak terlempar keluar dari kursi atau menabrak bagian dalam kendaraan, seperti dashboard atau kaca depan. Dengan menjaga posisi tubuh tetap stabil, sabuk pengaman mengurangi risiko cedera fatal, terutama pada bagian kepala, dada, dan tulang belakang. Dalam banyak penelitian, penggunaan sabuk pengaman terbukti mampu menurunkan angka kematian dan luka parah dalam kecelakaan lalu lintas.

 Terdapat beberapa jenis sabuk pengaman yang umum digunakan, di antaranya adalah sabuk pengaman tiga titik (three-point seatbelt) yang paling banyak dipakai di kendaraan penumpang, serta sabuk dua titik (lap belt) yang masih ditemukan di beberapa kursi baris belakang atau kendaraan lama. Sabuk tiga titik bekerja dengan menahan bahu dan pinggang sekaligus, memberikan perlindungan yang lebih optimal. Mekanisme kerjanya melibatkan gulungan otomatis (retractor) yang memungkinkan sabuk ditarik dan dikunci saat terjadi gerakan mendadak. Selain itu, beberapa sistem sabuk pengaman modern dilengkapi dengan pretensioner dan load limiter untuk mengurangi gaya benturan pada tubuh.

 Meskipun keberadaan sabuk pengaman sudah menjadi standar dalam industri otomotif, tantangan utama tetap terletak pada kesadaran dan kepatuhan penggunaannya. Banyak kasus kecelakaan yang memperlihatkan bahwa korban mengalami cedera parah karena tidak menggunakan sabuk pengaman secara benar atau bahkan sama sekali tidak menggunakannya. Oleh karena itu, edukasi berkelanjutan mengenai cara penggunaan yang tepat, termasuk penyesuaian posisi sabuk agar tidak menekan leher atau perut, sangat penting. Pemerintah dan lembaga keselamatan lalu lintas juga memiliki peran vital dalam mendorong regulasi dan penegakan hukum agar masyarakat lebih disiplin dalam menggunakan sabuk pengaman.