2.202-KWH Meter Metbelosa 1993
Artefak Kelistrikan - 100000/ART/2.202
SEJARAH
KWH Meter Metbelosa 1993 merupakan salah satu jenis alat ukur listrik generasi awal yang digunakan untuk mencatat konsumsi energi listrik dalam satuan kilowatt-hour (kWh). Diproduksi pada tahun 1993 oleh pabrikan Metbelosa, meter ini banyak digunakan di wilayah-wilayah dengan jaringan distribusi listrik konvensional, baik di sektor rumah tangga maupun komersial kecil. Sebagai alat ukur mekanis, Metbelosa 1993 mengandalkan sistem piringan berputar yang digerakkan oleh arus listrik untuk menghitung energi yang dikonsumsi. Keandalan dan ketahanannya membuat alat ini menjadi standar pilihan di zamannya, sebelum transisi besar-besaran ke meter digital dimulai.
Spesifikasi Teknis dan Mekanisme Kerja
KWH Meter Metbelosa 1993 memiliki desain analog dengan jarum penunjuk atau roda angka berputar untuk menampilkan jumlah energi yang telah digunakan. Umumnya, meter ini dikonfigurasikan untuk tegangan standar 220V dengan frekuensi 50 Hz, dan dilengkapi dengan rating arus maksimum yang bervariasi, tergantung pada modelnya—biasanya antara 5 hingga 40 ampere. Prinsip kerja utamanya adalah elektromekanis: arus dan tegangan dari instalasi listrik rumah masuk ke kumparan di dalam meter, menghasilkan medan magnet yang memutar cakram aluminium. Kecepatan rotasi cakram tersebut sebanding dengan daya listrik yang digunakan, sehingga memungkinkan perhitungan kWh yang akurat pada masanya.
Keunggulan dan Tantangan Penggunaan
Meski tergolong teknologi lama, KWH Meter Metbelosa 1993 memiliki sejumlah keunggulan, seperti daya tahan tinggi terhadap lonjakan listrik dan lingkungan ekstrem, serta minimnya gangguan elektromagnetik. Selain itu, meter ini relatif mudah dalam hal perawatan dan tidak memerlukan catu daya tambahan untuk berfungsi. Namun, tantangan utama dari meter ini adalah keterbatasan dalam hal akurasi seiring waktu, serta rentan terhadap manipulasi fisik. Dengan berkembangnya teknologi smart meter, KWH Meter Metbelosa kini telah banyak digantikan, namun tetap memiliki nilai historis dan menjadi bagian penting dalam evolusi sistem pengukuran energi listrik di Indonesia.
Spesifikasi Teknis dan Mekanisme Kerja
KWH Meter Metbelosa 1993 memiliki desain analog dengan jarum penunjuk atau roda angka berputar untuk menampilkan jumlah energi yang telah digunakan. Umumnya, meter ini dikonfigurasikan untuk tegangan standar 220V dengan frekuensi 50 Hz, dan dilengkapi dengan rating arus maksimum yang bervariasi, tergantung pada modelnya—biasanya antara 5 hingga 40 ampere. Prinsip kerja utamanya adalah elektromekanis: arus dan tegangan dari instalasi listrik rumah masuk ke kumparan di dalam meter, menghasilkan medan magnet yang memutar cakram aluminium. Kecepatan rotasi cakram tersebut sebanding dengan daya listrik yang digunakan, sehingga memungkinkan perhitungan kWh yang akurat pada masanya.
Keunggulan dan Tantangan Penggunaan
Meski tergolong teknologi lama, KWH Meter Metbelosa 1993 memiliki sejumlah keunggulan, seperti daya tahan tinggi terhadap lonjakan listrik dan lingkungan ekstrem, serta minimnya gangguan elektromagnetik. Selain itu, meter ini relatif mudah dalam hal perawatan dan tidak memerlukan catu daya tambahan untuk berfungsi. Namun, tantangan utama dari meter ini adalah keterbatasan dalam hal akurasi seiring waktu, serta rentan terhadap manipulasi fisik. Dengan berkembangnya teknologi smart meter, KWH Meter Metbelosa kini telah banyak digantikan, namun tetap memiliki nilai historis dan menjadi bagian penting dalam evolusi sistem pengukuran energi listrik di Indonesia.

Museum Listrik dan Energi Baru
Tim Pengembangan
Panel Informasi
- CategoryArtefak Kelistrikan
- Sumber Hibah dari PT PLN (persero) Udiklat Tuntungan Sumatra Utara
- Project date1995
- Project URL Koleksi Peraga Museum