2.229-KWH Meter AEG Berlin th 1959

Artefak Kelistrikan - 100000/ART/2.229

SEJARAH

Sejarah dan Konteks Produksi

KWH Meter AEG Berlin tahun 1959 merupakan salah satu peralatan pengukuran energi listrik yang diproduksi oleh perusahaan Jerman terkenal, Allgemeine Elektricitäts-Gesellschaft (AEG), yang kala itu merupakan pionir dalam bidang teknologi kelistrikan di Eropa. Tahun 1959 adalah masa ketika Jerman Barat tengah mengalami pertumbuhan ekonomi pesat pasca Perang Dunia II, dan kebutuhan akan elektrifikasi rumah tangga serta industri meningkat secara signifikan. AEG, yang didirikan sejak tahun 1883, memanfaatkan kemajuan teknologi mekanik dan elektromagnetik untuk memproduksi perangkat yang andal, termasuk KWH meter ini yang berfungsi mencatat konsumsi listrik rumah tangga atau industri kecil secara akurat.
Desain dan Fitur Teknis

Meteran listrik ini dirancang dengan teknologi analog berbasis induksi, yang pada masanya merupakan sistem paling handal dan tahan lama. Komponennya terbuat dari material logam dan kaca yang kokoh, dengan piringan aluminium yang berputar sebagai inti kerja, digerakkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh aliran arus dan tegangan. Panel depannya dilengkapi dengan jendela kaca tempat tampilan angka mekanik dapat dibaca dengan jelas, biasanya mencatat hingga beberapa digit kilowatt-jam (kWh). Selain itu, nomor seri, spesifikasi tegangan (biasanya 220V), arus nominal (misalnya 10-40A), dan frekuensi (50Hz) tercetak jelas sebagai informasi teknis. Keandalan alat ini membuatnya dapat beroperasi selama beberapa dekade tanpa memerlukan kalibrasi ulang yang sering.
Nilai Historis dan Koleksi

Saat ini, KWH Meter AEG Berlin 1959 bukan hanya dilihat sebagai perangkat teknis, tetapi juga sebagai artefak bersejarah yang menggambarkan era awal elektrifikasi modern di Eropa. Kolektor barang antik listrik, museum teknologi, hingga penggemar retro-engineering mengapresiasi nilai estetika dan rekayasa teknis dari perangkat ini. Bentuknya yang klasik dengan dominasi logam gelap dan kaca tebal memberikan kesan industri yang kuat, khas alat-alat produksi Eropa pasca perang. Selain itu, keberadaan perangkat ini sering digunakan sebagai contoh dalam studi evolusi teknologi energi, membandingkan sistem analog masa lalu dengan smart meter digital masa kini.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi

  • CategoryArtefak Kelistrikan
  • Sumber Hibah dari PT PLN (persero) Udiklat Tuntungan Sumatra Utara
  • Project date1995
  • Project URL Koleksi Peraga Museum