2.243-Contoh 12 Macam sel Fotovoltaik

Artefak Kelistrikan - 100000/ART/2.243

SEJARAH

Jenis-Jenis Sel Fotovoltaik Berdasarkan Bahan Dasar

Sel fotovoltaik adalah komponen utama dalam panel surya yang mengubah energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotovoltaik. Ada berbagai macam sel fotovoltaik berdasarkan material penyusunnya, dan masing-masing memiliki karakteristik unik. 1) Sel silikon monokristalin dikenal memiliki efisiensi tinggi dan umur panjang, namun berbiaya produksi tinggi. 2) Sel silikon polikristalin lebih murah diproduksi tapi dengan efisiensi sedikit lebih rendah. 3) Sel silikon amorf (a-Si), bagian dari teknologi thin-film, fleksibel dan ringan, namun efisiensinya lebih rendah dan lebih cepat mengalami degradasi. Selain itu, 4) sel CdTe (Cadmium Telluride) dan 5) CIGS (Copper Indium Gallium Selenide) juga merupakan teknologi thin-film yang menjanjikan, terutama karena kinerjanya yang baik dalam kondisi cahaya rendah.

Inovasi Generasi Baru: Organik, Perovskit, dan Tandem

Seiring perkembangan teknologi, muncul sel fotovoltaik generasi baru seperti 6) sel organik, yang menggunakan senyawa karbon dan memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dan biaya produksi rendah. Meski demikian, stabilitas dan efisiensinya masih menjadi tantangan. 7) Sel perovskit merupakan salah satu terobosan besar karena memiliki efisiensi tinggi dan dapat diproduksi secara murah, meskipun masih menghadapi isu stabilitas dan toksisitas timbal. 8) Sel tandem menggabungkan dua atau lebih jenis bahan (misalnya silikon dan perovskit) untuk memaksimalkan serapan spektrum cahaya matahari dan menghasilkan efisiensi lebih tinggi dibanding sel tunggal. Kombinasi ini membuka peluang besar untuk aplikasi skala besar di masa depan.

Aplikasi Khusus dan Teknologi Eksperimental

Beberapa jenis sel fotovoltaik dikembangkan untuk aplikasi khusus. 9) Sel kuantum dot menggunakan partikel nano untuk menyerap cahaya lebih luas dan menjanjikan dalam efisiensi tinggi dan fleksibilitas desain. 10) Sel multijunction merupakan sel dengan beberapa lapisan bahan semikonduktor berbeda, masing-masing menyerap panjang gelombang cahaya tertentu, digunakan terutama dalam aplikasi luar angkasa karena efisiensinya sangat tinggi. 11) Sel DSSC (Dye-Sensitized Solar Cell) menggunakan pewarna dan elektrolit sebagai pengganti semikonduktor untuk menangkap cahaya, ideal untuk perangkat bertenaga rendah. Terakhir, 12) sel termofotovoltaik mengubah radiasi panas menjadi listrik, cocok untuk lingkungan ekstrem atau aplikasi militer dan luar angkasa. Keberagaman teknologi ini mencerminkan potensi luas energi surya sebagai solusi energi masa depan.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi