2.258-Contoh Kabel Instalasi Rumah Tangga (10 jenis)

Artefak Kelistrikan - 100000/ART/2.258

SEJARAH
Dalam instalasi listrik rumah tangga, pemilihan jenis kabel yang tepat sangat krusial untuk menjamin keselamatan, efisiensi, dan keawetan sistem kelistrikan. Kabel instalasi berfungsi sebagai penghantar arus listrik dari sumber ke berbagai titik pemakaian, seperti lampu, stop kontak, hingga peralatan elektronik rumah. Setiap kabel memiliki spesifikasi berbeda, tergantung pada tegangan, arus, lingkungan pemasangan, dan tujuan penggunaannya. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis kabel yang sesuai sangat penting dalam perencanaan instalasi listrik.

Beberapa jenis kabel yang umum digunakan dalam instalasi rumah tangga antara lain:

  1. NYA – kabel inti tunggal berlapis PVC, cocok untuk instalasi tetap dalam pipa;

  2. NYM – kabel berinti lebih dari satu dengan isolasi ganda, aman untuk dalam dinding;

  3. NYY – kabel luar ruangan dengan isolasi tebal, tahan terhadap lembab dan tanah;

  4. NYAF – kabel serabut fleksibel, ideal untuk ruang sempit atau belokan tajam;

  5. NYYHY – kabel fleksibel untuk peralatan rumah tangga portabel;

  6. NYMHY – mirip NYYHY, tetapi lebih ringan untuk instalasi ringan;

  7. BC (Bare Copper) – kawat tembaga polos tanpa isolasi, biasa untuk grounding;

  8. THW – kabel tahan panas dengan pelapis PVC, digunakan untuk panel distribusi;

  9. VCT – kabel bundel fleksibel untuk alat listrik bergerak;

  10. TS – kabel speaker, umumnya digunakan untuk sistem audio rumah. Masing-masing memiliki peran spesifik dalam mendukung sistem kelistrikan yang aman dan andal.

Pemilihan kabel harus mempertimbangkan kapasitas arus, panjang jalur kabel, serta kondisi lingkungan (basah, kering, tertanam, atau terbuka). Misalnya, kabel NYM lebih disukai untuk instalasi dalam dinding karena lapisan pelindung gandanya, sedangkan NYY cocok ditanam dalam tanah karena tahan terhadap kelembapan. Di sisi lain, kabel serabut seperti NYAF digunakan untuk fleksibilitas pada ruang terbatas. Penggunaan kabel yang salah bisa menyebabkan korsleting, panas berlebih, atau bahkan kebakaran. Oleh karena itu, instalasi rumah tangga harus dilakukan oleh teknisi yang memahami standar instalasi listrik sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia).

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi