Panel Awal Kemerdekaan (Narasi Sejarah Listrik/PLN)

Panel Statis - 100000/P.STS/4.013

SEJARAH

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kondisi infrastruktur nasional, termasuk kelistrikan, berada dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar instalasi listrik di Indonesia saat itu dikuasai dan dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan swasta milik Belanda dan Jepang seperti N.V. Nederlandsch Indische Electriciteit Maatschappij (NIGEM) serta beberapa pembangkit yang dibangun dan dikelola oleh pemerintahan pendudukan Jepang. Seiring dengan pengambilalihan kekuasaan oleh bangsa Indonesia, maka fasilitas-fasilitas pembangkit dan distribusi listrik ini pun secara bertahap mulai dikelola oleh pemerintah Republik Indonesia. Momentum kemerdekaan menjadi titik balik penting bagi penguasaan sumber daya kelistrikan oleh negara.

Pembentukan Badan Pengelola Listrik Nasional

Untuk mengatur pengelolaan kelistrikan nasional, pada 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Lembaga ini memiliki tanggung jawab utama untuk mengoperasikan pembangkit listrik yang tersebar di berbagai daerah, memperbaiki jaringan distribusi yang rusak akibat perang, dan mulai merintis pengembangan listrik untuk keperluan rakyat secara lebih merata. Pada masa-masa awal ini, kapasitas pembangkitan listrik di Indonesia masih sangat terbatas, diperkirakan hanya sekitar 157,5 MW yang tersebar di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. Dengan sumber daya yang terbatas dan kondisi peralatan yang banyak mengalami kerusakan, upaya memperluas akses listrik ke masyarakat menjadi tantangan besar bagi pemerintah.

Transformasi Menjadi PLN

Perjalanan kelistrikan Indonesia terus berkembang hingga pada 1 Januari 1965, pemerintah membentuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan umum yang sepenuhnya mengelola sektor ketenagalistrikan nasional. Pembentukan PLN menandai dimulainya era pengelolaan listrik yang lebih terpusat, terencana, dan mengutamakan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air. PLN kemudian diberi mandat tidak hanya sebagai operator pembangkit dan distribusi listrik, tetapi juga sebagai ujung tombak pemerintah dalam program elektrifikasi nasional. Sejak saat itu, PLN tumbuh menjadi tulang punggung utama penyedia tenaga listrik di Indonesia, mengiringi laju pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia dari masa ke masa.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi

  • CategoryPanel Statis
  • Sumber Pembelian - Peraga pengadaan
  • Project date2017
  • Project URL Koleksi Peraga Museum