Panel Penetapan Dujawat Listrik

Penetapan Dujawat Listrik merupakan tahapan penting dalam pengelolaan sistem kelistrikan, yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan daya listrik yang andal dan efisien sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan kapasitas sistem. Dujawat Listrik atau Dispatchable Generation Unit Weight Allocation Table adalah tabel alokasi bobot unit pembangkit yang dapat diperintahkan (dispatchable), yang digunakan sebagai acuan utama dalam merencanakan operasi pembangkitan harian maupun jangka panjang. Penetapan Dujawat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti ketersediaan bahan bakar, efisiensi pembangkit, biaya operasi, kapasitas unit, serta kebutuhan beban sistem yang fluktuatif sepanjang waktu.

Dalam proses penetapannya, operator sistem melakukan simulasi sistem kelistrikan dengan menggunakan perangkat lunak perencanaan operasi (seperti PLEXOS, PSSE, atau DigSilent), yang memperhitungkan forecast beban, curah hujan (bagi pembangkit PLTA), harga bahan bakar, hingga pembatasan lingkungan. Unit pembangkit dikategorikan berdasarkan fleksibilitas operasionalnya: base load, mid-merit, hingga peaking unit, yang masing-masing memiliki prioritas berbeda dalam Dujawat. Selain itu, juga diperhatikan adanya pembatasan teknis seperti minimum load, ramp rate, start-up time, hingga pengaruh interkoneksi antar sistem. Hasil simulasi ini menghasilkan alokasi bobot produksi per unit yang nantinya menjadi dasar instruksi operasi harian.

Setelah hasil simulasi diperoleh, tim perencanaan operasi bersama pihak terkait seperti regulator, perencana sistem, dan pemilik pembangkit melakukan rapat koordinasi untuk menyepakati besaran Dujawat. Dalam beberapa kasus, pengaturan Dujawat juga memperhatikan kebijakan nasional, seperti pengutamaan energi baru terbarukan (EBT) atau program efisiensi bahan bakar. Dujawat yang telah ditetapkan akan dituangkan dalam dokumen resmi, yang menjadi rujukan utama operator sistem saat menjalankan Unit Commitment dan Economic Dispatch harian. Dengan adanya penetapan Dujawat, sistem kelistrikan dapat berjalan secara optimal, ekonomis, dan andal, sekaligus menjaga kesinambungan suplai energi listrik kepada masyarakat.