Panel PLTD Yogyakarta milik ANIEM

Panel Statis - 100000/P.STS/4.019

SEJARAH

Sejarah dan Pendirian PLTD Yogyakarta oleh ANIEM
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kebutuhan akan sumber daya listrik di wilayah Yogyakarta mulai meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan perkotaan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, perusahaan listrik milik pemerintah kolonial Belanda yang bernama Algemene Nederlands Indische Electriciteit Maatschappij (ANIEM) mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Yogyakarta. Pembangunan PLTD Yogyakarta dilakukan sekitar awal abad ke-20, dengan memanfaatkan teknologi mesin diesel yang pada saat itu mulai populer karena efisiensinya dalam menghasilkan listrik untuk wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan listrik tenaga air. PLTD ini awalnya berperan penting dalam menyediakan energi listrik bagi fasilitas-fasilitas pemerintahan kolonial, perusahaan-perusahaan Belanda, rumah-rumah pejabat tinggi, serta infrastruktur perkotaan seperti penerangan jalan dan transportasi umum listrik.

Teknologi, Kapasitas, dan Peranan Strategis PLTD Yogyakarta
PLTD Yogyakarta milik ANIEM mengoperasikan beberapa unit mesin diesel berkapasitas menengah yang disuplai dari pabrikan Eropa, seperti Maschinenfabrik Augsburg-Nürnberg (MAN) dan Sulzer. Mesin-mesin diesel ini digerakkan dengan bahan bakar minyak yang diimpor dari kilang-kilang minyak di Hindia Belanda, seperti dari Balikpapan atau Cepu. Dengan kapasitas produksi awal yang mencapai beberapa ratus kilowatt, PLTD ini mampu melayani kebutuhan listrik untuk sektor pemerintahan, pendidikan, bisnis, serta kalangan elite lokal dan asing. Di samping itu, PLTD Yogyakarta juga memainkan peranan vital sebagai cadangan daya saat terjadi gangguan pada pembangkit utama, terutama ketika infrastruktur tenaga air atau jaringan interkoneksi Jawa belum sepenuhnya terbangun. Posisi geografis Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan daerah membuat PLTD ini menjadi aset strategis dalam menjamin kontinuitas pasokan listrik.

Peralihan Kepemilikan Pasca Kemerdekaan dan Warisan Sejarah
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945, seluruh aset perusahaan kolonial termasuk ANIEM diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia. PLTD Yogyakarta pun secara bertahap dikelola oleh lembaga baru yang kemudian berkembang menjadi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam masa transisi tersebut, PLTD ini terus memainkan peranan penting terutama ketika infrastruktur kelistrikan nasional masih dalam tahap pembangunan kembali. Meski kini sebagian besar pembangkit di Yogyakarta telah beralih ke sistem interkoneksi berbasis PLTA, PLTG, maupun PLTU, keberadaan PLTD bersejarah milik ANIEM ini tetap menjadi saksi bisu perkembangan sistem ketenagalistrikan nasional, sekaligus menjadi bagian penting dari sejarah teknologi dan kolonialisme di Indonesia.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi

  • CategoryPanel Statis
  • Sumber Pembelian - Peraga pengadaan
  • Project date2017
  • Project URL Koleksi Peraga Museum