Panel Kompibarput dalam rangka pembebasan Irian Barat (1)
Panel Statis - 100000/P.STS/4.024
SEJARAH
Peran Kompibarput dalam Pembebasan Irian Barat
Dalam upaya membebaskan Irian Barat dari cengkeraman kolonial Belanda, Indonesia mengerahkan seluruh kekuatan nasional, baik secara diplomatik maupun militer. Salah satu satuan khusus yang dibentuk dalam kerangka operasi militer ini adalah Komando Pertahanan Irian Barat (Kompibarput), yang merupakan bagian dari strategi Operasi Trikora yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961. Kompibarput (Komando Pertahanan Irian Barat Bagian Barat) dibentuk untuk memperkuat pertahanan dan melakukan operasi militer di kawasan barat Irian Barat, sebagai ujung tombak operasi penyusupan, sabotase, dan penggalangan dukungan lokal di wilayah yang diduduki Belanda.
Kompibarput beranggotakan prajurit-prajurit terlatih dari berbagai matra Tentara Nasional Indonesia, termasuk pasukan komando dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara. Mereka mendapatkan pelatihan khusus untuk menghadapi medan berat hutan tropis, rawa-rawa, dan pesisir pantai Irian Barat yang sulit dijangkau. Dalam menjalankan tugasnya, Kompibarput melakukan berbagai operasi rahasia, termasuk infiltrasi melalui laut dan udara, membangun jaringan intelijen lokal, serta melakukan penguasaan wilayah strategis secara diam-diam. Operasi-operasi ini dimaksudkan untuk melemahkan kekuatan militer Belanda, sekaligus memberikan tekanan psikologis kepada pemerintah kolonial Belanda agar bersedia menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
Kontribusi Kompibarput, bersama dengan elemen operasi lainnya, berperan penting dalam memaksa Belanda untuk membuka jalur diplomasi internasional. Ketegangan yang meningkat serta dukungan Uni Soviet dan Amerika Serikat dalam konteks Perang Dingin akhirnya mendorong lahirnya Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962, yang mengatur penyerahan Irian Barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sebelum akhirnya diserahkan secara penuh kepada Indonesia pada 1 Mei 1963. Keberhasilan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan mempertahankan keutuhan wilayah Republik Indonesia, dan Kompibarput tercatat sebagai bagian dari sejarah heroik pengembalian Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Museum Listrik dan Energi Baru
Tim Pengembangan
Panel Informasi
- CategoryPanel Statis
- Sumber Pembelian - Peraga pengadaan
- Project date2017
- Project URL Koleksi Peraga Museum