Panel PLTU Batang - Jawa Tengah

Panel Statis - 100000/P.STS/4.030

SEJARAH

Pembangunan dan Kapasitas PLTU Batang
PLTU Batang, yang secara resmi dikenal sebagai PLTU Jawa Tengah 2 x 1.000 MW Batang, merupakan salah satu proyek pembangkit listrik terbesar di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, PLTU ini dibangun dengan skema Public Private Partnership (PPP) dan dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), konsorsium antara J-Power, Itochu Corporation dari Jepang, dan PT Adaro Power. Pembangunan dimulai pada tahun 2016 dan secara komersial beroperasi penuh pada akhir 2022. Dengan kapasitas total 2.000 MW (megawatt), PLTU Batang menjadi tulang punggung pasokan listrik di Pulau Jawa, menopang sistem kelistrikan Jawa-Bali yang terus berkembang seiring pertumbuhan industri dan penduduk.

Teknologi Ramah Lingkungan dan Keunggulan Operasional
Meskipun berbasis batubara, PLTU Batang menggunakan teknologi ultra-supercritical (USC) yang lebih efisien dibandingkan pembangkit konvensional. Teknologi ini memungkinkan pembakaran batubara pada suhu dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan efisiensi termal lebih tinggi dan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah per unit listrik yang dihasilkan. Selain itu, PLTU Batang dilengkapi dengan sistem pengendalian emisi seperti electrostatic precipitator (ESP), flue gas desulfurization (FGD), dan selective catalytic reduction (SCR) yang membantu mengurangi emisi partikulat, sulfur dioksida (SO₂), dan nitrogen oksida (NOx). Dengan penerapan teknologi ini, PLTU Batang diharapkan dapat mendukung pasokan energi nasional sekaligus memenuhi standar lingkungan yang ketat.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan Sekitar
Selain memberikan kontribusi besar dalam menjaga stabilitas pasokan listrik nasional, PLTU Batang juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Selama masa konstruksi dan operasional, ribuan tenaga kerja lokal diserap, serta menumbuhkan aktivitas ekonomi di sektor jasa, perdagangan, dan transportasi. Di sisi lain, pembangunan PLTU Batang sempat menuai pro dan kontra, terutama terkait dampak lingkungan dan penggusuran lahan. Namun, pemerintah dan pengelola berupaya melakukan pendekatan sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), pengelolaan limbah, dan pemantauan kualitas lingkungan secara berkala. PLTU Batang kini menjadi contoh penting dari bagaimana proyek infrastruktur strategis dapat dibangun dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan

Panel Informasi

  • CategoryPanel Statis
  • Sumber Pembelian - Peraga pengadaan
  • Project date2017
  • Project URL Koleksi Peraga Museum