PLTG Arun - Lhokseumawe - Aceh

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Arun yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh, merupakan salah satu proyek strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional, khususnya di wilayah Aceh dan sekitarnya. Pembangkit ini memanfaatkan infrastruktur bekas kilang LNG Arun yang telah beroperasi sejak era 1970-an, yang kemudian direvitalisasi menjadi fasilitas pembangkit listrik berbasis gas. Konversi ini memanfaatkan keunggulan geografis kawasan industri Arun yang memiliki infrastruktur pipa gas, terminal LNG, serta dermaga yang masih operasional. PLTG Arun berperan penting dalam mendukung kebutuhan listrik untuk kawasan industri, masyarakat, serta memperkuat sistem kelistrikan Sumatera bagian utara.

PLTG Arun memiliki kapasitas terpasang sekitar 184 MW (megawatt), yang terdiri dari beberapa unit turbin gas modern. Gas yang digunakan sebagai bahan bakar utama sebagian besar berasal dari regasifikasi LNG di Terminal Arun, yang dikelola oleh PT Perta Arun Gas, anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Teknologi turbin gas yang diadopsi memungkinkan efisiensi konversi energi yang tinggi serta emisi yang lebih rendah dibanding pembangkit berbahan bakar fosil konvensional lainnya. Dengan sistem open cycle maupun combined cycle, PLTG Arun mampu memberikan fleksibilitas dalam pengoperasian, baik sebagai baseload maupun peaker plant, sesuai kebutuhan beban sistem kelistrikan.

Selain fungsi utamanya sebagai penyedia energi, PLTG Arun turut mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Kehadiran pembangkit ini mendukung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, serta menarik investasi di sektor industri pengolahan, logistik, dan manufaktur. Di sisi lingkungan, penggunaan gas alam sebagai bahan bakar utama memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, sejalan dengan komitmen pemerintah dalam transisi energi bersih. PLTG Arun juga menjadi contoh pemanfaatan kembali (repurposing) aset infrastruktur energi lama yang dioptimalkan untuk kebutuhan baru, mendukung keberlanjutan energi nasional.