Panel Andrie Marie Ampere

Awal Kehidupan dan Latar Belakang
André-Marie Ampère lahir pada 20 Januari 1775 di Lyon, Prancis, dari keluarga intelektual yang mendorong kecintaannya pada ilmu pengetahuan sejak usia dini. Ayahnya, Jean-Jacques Ampère, adalah seorang pengusaha yang menganut paham Rousseau dan mengajarkan André secara mandiri di rumah. Tanpa pendidikan formal yang sistematis, Ampère muda menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika dan fisika, menguasai kalkulus pada usia 12 tahun hanya dengan membaca buku-buku dari perpustakaan ayahnya. Namun, masa remajanya juga diwarnai tragedi, ketika ayahnya dieksekusi selama Revolusi Prancis, meninggalkan luka emosional mendalam yang tetap membayangi hidupnya.

Kontribusi Ilmiah dan Penemuan Elektromagnetisme
Puncak karier ilmiahnya dimulai pada awal abad ke-19, ketika ia mulai meneliti hubungan antara listrik dan magnetisme. Pada tahun 1820, setelah mendengar eksperimen Hans Christian Ørsted tentang pengaruh arus listrik terhadap jarum kompas, Ampère segera melakukan eksperimen lanjutan. Ia menemukan bahwa kawat penghantar arus listrik bisa saling tarik-menarik atau tolak-menolak tergantung arah arusnya, fenomena yang kini dikenal sebagai gaya Ampère. Temuannya meletakkan dasar bagi elektromagnetisme sebagai cabang fisika baru. Hukum Ampère, yang menjadi bagian integral dalam persamaan Maxwell, merumuskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet di sekitarnya. Selain itu, ia juga memperkenalkan konsep electrodynamics dan menciptakan istilah current (arus listrik) yang masih digunakan hingga kini.

Pengaruh dan Warisan
Selain karya monumental di bidang fisika, Ampère juga memberi sumbangsih di matematika, kimia, dan filsafat. Ia menjadi anggota Académie des Sciences dan profesor di Collège de France, di mana ia terus mengajar dan meneliti hingga akhir hayatnya. Namanya diabadikan menjadi satuan arus listrik internasional, yaitu "ampere" (A), sebagai penghormatan atas jasanya dalam membangun fondasi teori elektromagnetik. André-Marie Ampère wafat pada 10 Juni 1836 di Marseille. Hingga kini, warisan ilmiahnya tetap menjadi fondasi penting dalam pengembangan teknologi modern, mulai dari motor listrik hingga sistem transmisi energi.