Panel Sebaran SPLU Seluruh Indonesia

Panel Statis - 100000/P.STS/4.193

SEJARAH

Beberapa poin penting dari data terbaru:

Per April 2024, menurut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), terdapat ≈ 1.380 unit SPLU/SPKLU yang tersebar di 956 lokasi di seluruh Indonesia. GoodStats Data+2Katadata+2
- Di Pulau Jawa: 966 unit di 656 titik. GoodStats Data
- Sumatra: 165 unit. GoodStats Data
Per Juni 2024, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): total SPLU + SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) mencapai 3.457 unit. Katadata+1
- Dari data: Sumatra: 213 SPKLU + 232 SPBKLU; Banten: 119 + 317; Jakarta: 262 + 585; Jawa Barat: 324 + 390; Jawa Tengah & DIY: 150 + 72; Jawa Timur/Bali/Nusa Tenggara: 301 + 217; Sulawesi/Kalimantan/Maluku/Papua: 206 + 68. Listrik Indonesia+1
Per Februari 2025: total ≈ 3.385 unit SPKLU tersebar di 2.306 lokasi. GoodStats Data
- Sebaran menurut wilayah:
  - Jawa: 2.329 unit
  - Sumatra: 419 unit
  - Kalimantan: 203 unit
  - Bali: 170 unit
  - Sulawesi: 144 unit
  - Nusa Tenggara: 68 unit
  - Papua: 27 unit
  - Maluku: 25 unit GoodStats Data
Sebagai catatan, istilah “SPLU” kadang digunakan secara lebih umum untuk stasiun pengisian listrik (untuk kendaraan listrik) di luar “SPKLU” yang memang khusus untuk kendaraan listrik umum. Beberapa laporan menggabungkan SPLU dan SPKLU. Contoh: di Semester I 2024, PLN mengoperasikan 9.956 unit SPLU di seluruh Indonesia. Dunia Energi

🗺️ Karakter Sebaran

Berdasarkan data di atas, karakter sebarannya dapat diringkas sebagai berikut:

Konsentrasi tinggi di Pulau Jawa, khususnya kawasan sekitar Jakarta, Jawa Barat, dan koridor utama antar kota.
Kawasan lain seperti Sumatra dan Kalimantan mulai berkembang, namun masih relatif jauh lebih sedikit dibanding Jawa.
Wilayah-wilayah terpencil, pelosok, atau timur Indonesia (Nusa Tenggara, Maluku, Papua) masih memiliki jumlah unit yang sangat terbatas.
Infrastruktur sangat berkaitan dengan akses jalan tol, jalur mudik, pusat kota, dan lokasi publik yang padat. (Contoh: setiap rest area jalan tol mulai tersedia SPKLU) Dunia Energi

✅ Manfaat/Kontribusi

Beberapa manfaat dari peningkatan sebaran SPLU/SPKLU antara lain:

Mendukung transisi ke kendaraan listrik (EV), yang lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan bahan bakar fosil.
Memfasilitasi mobilitas kendaraan listrik antar kota/antar provinsi — sehingga pengguna tidak perlu khawatir “kehabisan daya”.
Mendorong investasi infrastruktur dan ekosistem terkait (misalnya aplikasi pemesanan pengisian, jaringan layanan, operator).
Berkontribusi pada target pengurangan emisi karbon dan target nasional untuk energi bersih.

⚠️ Tantangan

Meskipun ada kemajuan, beberapa tantangan utama masih nyata:

Rasio antara jumlah kendaraan listrik dan jumlah stasiun pengisian masih belum ideal — misalnya satu artikel menyebut rasio 1 banding 24 antara SPKLU dengan kendaraan listrik di 2024. IDN Times
Infrastruktur di wilayah luar Jawa masih sangat terbatas — pengguna harus merencanakan perjalanan jauh dengan EV dengan mempertimbangkan ketersediaan stasiun pengisian. GoodStats Data
Biaya investasi untuk pembangunan SPLU/SPKLU di lokasi strategis, dan kebutuhan daya listrik, koneksi jaringan, serta perawatan — masih jadi hambatan.
Teknologi pengisian cepat, keandalan, dan standar yang belum sepenuhnya merata di seluruh daerah.
Perlu koordinasi antara pemerintah, BUMN/ swasta, dan pihak lokal agar pembangunan penyebaran infrastruktur dapat merata.

🎯 Implikasi untuk Anda/Usaha

Jika Anda tinggal atau berusaha di Indonesia, beberapa hal yang bisa diperhatikan:

Jika mempertimbangkan kendaraan listrik, cek lokasi SPLU/SPKLU terdekat di rute perjalanan Anda — terutama jika bepergian antar kota/antar provinsi.
Pelaku usaha (hotel, pusat perbelanjaan, bengkel) bisa mempertimbangkan investasi SPLU sebagai nilai tambah layanan dan potensi bisnis masa depan.
Pemerintah daerah atau pengembang properti bisa melihat peluang untuk menjaring kawasan yang masih minim layanan pengisian listrik — baik untuk kendaraan pribadi maupun umum.
Konsumen kendaraan listrik harus memperhitungkan akses infrastruktur sebagai salah satu faktor utama dalam memilih EV.