Panel Kegunaan Sekring

1. Melindungi peralatan listrik dari arus berlebih.
   Jika arus yang mengalir melebihi batas, kawat di dalam sekring akan meleleh dan memutuskan rangkaian, sehingga alat listrik tidak rusak.
   
   
2. Mencegah kebakaran akibat korsleting.
   Sekring memutus aliran arus sebelum kabel terlalu panas dan terbakar.
   
   
3. Menjaga keselamatan pengguna.
   Dengan adanya sekring, risiko sengatan listrik akibat arus berlebih dapat dikurangi.
   
   
4. Sebagai indikator gangguan listrik.
   Jika sekring putus, berarti terjadi gangguan atau beban berlebih di jalur tersebut.
   
   

• Di dalam sekring terdapat kawat halus (biasanya tembaga atau timah).
  
  
• Kawat ini akan meleleh jika suhu meningkat akibat arus listrik yang terlalu besar.
  
  
• Ketika kawat meleleh, sirkuit terbuka (open circuit) → arus listrik terputus → sistem aman dari kerusakan.
  
  

🔧 Setelah sekring putus, harus diganti dengan sekring baru yang memiliki rating ampere yang sama.

1. Sekring Tabung (Cartridge Fuse)
   
   
   • Bentuk silinder kecil dari kaca atau keramik.
     
     
   • Banyak digunakan di peralatan elektronik dan panel listrik.
     
     
2. Sekring Pisau (Blade Fuse)
   
   
   • Umum pada kendaraan (mobil/motor).
     
     
   • Mudah dipasang dan diganti.
     
     
3. Sekring Spiral (Rewireable Fuse)
   
   
   • Dapat diganti kawatnya jika putus.
     
     
   • Biasanya digunakan di instalasi listrik rumah lama.
     
     
4. Sekring Otomatis (MCB – Miniature Circuit Breaker)
   
   
   • Sekering modern yang bisa di-reset tanpa mengganti kawat.
     
     
   • Umum digunakan di rumah tangga modern.
     
     

• Gunakan sekring sesuai arus maksimum (Ampere) alat atau rangkaian.
  
  
• Jangan mengganti kawat sekring dengan kawat semb
  
  

Museum Listrik dan Energi Baru

Tim Pengembangan