AV Sistem Kelistrikan Jawa-Bali
Peraga Interaktif - 100000/INT/1.0104
SEJARAH
istem Kelistrikan Jawa-Bali adalah jaringan listrik terbesar di Indonesia, yang menyuplai listrik ke Pulau Jawa dan Bali. Sistem ini merupakan tulang punggung kelistrikan nasional karena Jawa dan Bali adalah pusat industri, bisnis, dan pemerintahan dengan konsumsi listrik terbesar di Indonesia.
Spesifikasi Sistem Kelistrikan Jawa-Bali
Spesifikasi Sistem Kelistrikan Jawa-Bali
- Operator: PT PLN (Persero)
- Kapasitas Pembangkit: ± 45.000 MW
- Beban Puncak: ± 30.000 MW
- Jenis Pembangkit: PLTU (batu bara), PLTG/PLTGU (gas), PLTA (air), PLTP (panas bumi), PLTS (surya), PLTD (diesel)
- Jaringan Transmisi: 500 kV, 150 kV, 70 kV
- Interkoneksi: Sistem listrik terhubung dalam jaringan grid Jawa-Bali
Komponen Utama Sistem Kelistrikan Jawa-Bali
a) Pembangkit Listrik
Sumber energi yang digunakan dalam sistem ini berasal dari berbagai jenis pembangkit, seperti:
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
- Menggunakan batu bara
- Contoh: PLTU Suralaya, PLTU Tanjung Jati, PLTU Paiton
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap)
- Menggunakan gas alam dan uap
- Contoh: PLTGU Muara Karang, PLTGU Cilegon
- mbangkit Listrik Tenaga Air)
- Menggunakan tenaga air
- Contoh: PLTA Cirata, PLTA Saguling
PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
- Memanfaatkan energi panas bumi
- Contoh: PLTP Kamojang, PLTP Dieng
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
- Energi dari sinar matahari
- Contoh: PLTS Terapung Cirata
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
- Sebagai cadangan listrik atau di daerah terpencil
b) Sistem Transmisi
Sistem transmisi listrik di Jawa-Bali menggunakan jaringan tegangan tinggi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke pusat beban.
- 500 kV (Extra High Voltage) → Tulang punggung utama sistem
- 150 kV (High Voltage) → Distribusi ke kota-kota besar
- 70 kV (Medium Voltage) → Distribusi ke daerah yang lebih kecil
Jalur Utama Transmisi:
- Jalur Selatan (PLTA Cirata - Bandung - Yogyakarta - Surabaya)
- Jalur Utara (PLTU Suralaya - Jakarta - Semarang - Surabaya)
c) Sistem Distribusi
Dari jaringan transmisi, listrik diturunkan tegangannya dan didistribusikan ke pelanggan:
- 20 kV → Untuk industri besar
- 220/380 V → Untuk rumah tangga dan bisnis kecil
3. Interkoneksi dan Keandalan Sistem
Interkoneksi Jawa-Bali
- Listrik dari Jawa juga dialirkan ke Bali melalui kabel bawah laut 150 kV yang menghubungkan Banyuwangi (Jawa) dan Gilimanuk (Bali).
Cadangan Daya (Reserve Margin)
- Sistem ini memiliki cadangan daya sekitar 30–40% untuk mengantisipasi lonjakan permintaan atau gangguan.
Smart Grid & Digitalisasi
- PLN mulai mengembangkan sistem smart grid untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pasokan listrik.
4. Tantangan dan Pengembangan Masa Depan
Ketergantungan pada Batu Bara
- Sebagian besar listrik masih berasal dari PLTU batu bara, yang menghasilkan emisi karbon tinggi.
- Pemerintah mulai mengurangi penggunaan batu bara dengan menambah energi terbarukan.
Transisi ke Energi Terbarukan
- Target net zero emission 2060 mendorong peningkatan PLTS, PLTP, dan PLTA.
- PLTS Terapung Cirata (145 MW) adalah proyek PLTS terbesar di Asia Tenggara.
Pembangunan Interkoneksi Antar Pulau
- PLN sedang mengembangkan koneksi listrik Jawa-Sumatera untuk memperkuat sistem nasional.
Kesimpulan
Sistem Kelistrikan Jawa-Bali adalah jaringan listrik terbesar dan paling vital di Indonesia, yang mengandalkan berbagai jenis pembangkit listrik dan sistem transmisi 500 kV sebagai tulang punggungnya. Meskipun masih bergantung pada batu bara, sistem ini terus berkembang menuju energi hijau dan teknologi smart grid untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan.

Museum Listrik dan Energi Baru
Tim Pengembangan
Panel Informasi
- CategoryPeraga Interaktif
- Sumber Pembelian - Peraga Pengadaan
- Project date2015
- Project URL Koleksi Peraga Museum